Bermula dari keinginan masyarakat dan pemerintah daerah Riau untuk memiliki Perguruan Tinggi Negeri, dibentuklah Panitia Persiapan Perguruan Tinggi Riau (P3TR) di Tanjungpinang. Namun, setelah ibukota Provinsi Riau pindah ke Pekanbaru, maka panitia ini juga dipindahkan ke sana. Para pelopor pendirian perguruan tinggi ini, di antaranya Kolonel Kaharuddin Nasution, Datuk Wan Abdurrahman, Soesman Hs., dan Drs. Sutan Balia.
Dari usaha keras kepanitian itu, dibentuklah Yayasan Universitas Riau. Selanjutnya, pada tanggal 25 September 1962, telah resmi didirikan Universitas Riau (UNRI) disertai Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No.123 tanggal 20 September 1963. Pada saat itu, unversitas ini mempunyai dua fakultas, yaitu Fakultas Ketataniagaan dan Ketatanegaraan serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Pada tahun 1963, dibuka dua fakultas baru, yaitu Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam. Selang satu tahun, didirikan pula Fakultas Perikanan, sehingga UNRI berdiri lengkap dengan tiga fakultas non-eksakta dan dua fakultas eksakta. Di tahun yang sama, FKIP memisahkan diri menjadi IKIP Jakarta cabang Pekanbaru. Kemudian, di tahun 1968, FKIP kembali bergabung dengan UNRI dan dipisahkan menjadi dua fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Fakultas Pendidikan. Dengan begitu, UNRI memiliki enam fakultas.
Lembaran sejarah perguruan tinggi ini mengalami perubahan-perubahan, baik struktur dan bentuk maupun personalnya. Universitas Riau memakai sistem predisium sejak tahun 1962-1978. Tokoh-tokoh yang pernah menduduki jabatan sebagai ketua predisium, yaitu Brigjen. H. Kaharuddin Nasution di tahun 1962-1967 dan Brigjen. H. Arifin Achmad di tahun 1967-1978.
Mengusung visi “Menjadi Universitas Riset Unggul Bermartabat di Bidang Riset dan Teknologi di Kawasan Asia tenggara tahun 2035”, Universitas Riau terus memperkuat resources dan mengembangkan berbagai inovasi. Para tenaga pengajar di tiap jurusan, terutama di bidang sains dan teknologi bersinergi, mengembangkan inovasi berbasis science melalui pengajaran dan juga riset. Selain itu, kampus ini juga menyediakan lebih dari 100 laboratorium sebagai wadah bagi mahasiswa dalam mengambangkan kemampuan di bidang teknologi.