Di Kabupaten Daerah Tingkat II Tasikmalaya, pernah dibuka Fakultas Sosial Politik Universitas Padjadjaran, Fakultas Hukum Ekstension Universitas Padjadjaran, dan Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung Ekstension Tasikmalaya. Namun, pada tahun 1975, terbit Peraturan Pemerintah yang tidak memperkenankan berdirinya cabang perguruan tinggi negeri di daerah, sehingga kedua cabang perguruan tinggi negeri tersebut ditutup secara bertahap.

Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa tokoh masyarakat di Tasikmalaya berinisiatif untuk mendirikan perguruan tinggi baru sebagai pengganti cabang kedua perguruan tinggi negeri yang sudah ditutup. Dari inisiatif tersebut, berdiri Akademi Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Akademi ADSUP) Siliwangi. Akademi ADSUP Siliwangi dianggap sebagai cikal bakal dari Universitas Siliwangi.

Selanjutnya, dibentuk Yayasan Badan Hukum Pembina dan Penyelenggara, yaitu Yayasan Universitas Siliwangi yang dikukuhkan melalui Akta Notaris Komar Andasasmita No. 1 tanggal 1 Oktober 1979. Dengan berdasarkan kepada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 047/0/1980, ADSUP Siliwangi berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Keguruan dan llmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi.

Pada tanggal 22 April 1980, bertempat di Aula Veteran Jl. Cicurug Tasikmalaya, diselenggarakan pertemuan antara Pengurus Harian BPC Siliwangi Pusat, Yayasan Pendidikan Angkatan 45, Veteran Cabang Tasikmalaya Ciawi, dan Panitia Pelaksana Pembangunan Kampus Universitas Siliwangi. Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan untuk menyelenggarakan simposium pada tanggal 13 Mei 1980 dengan tema Meletakkan Dasar-Dasar Citra Universitas Siliwangi.

Pada 25 Agustus 1980, pendirian Universitas Siliwangi di Tasikmalaya diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Amir Machmud, dan dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat (H. Aang Kunaefi), Pangdam Vi Siliwangi (Mayjen Yogi S.M.), ketua harian BPC pusat (Letjen Purn. Mashudi), Ketua DPRD TK I Jawa Barat (H. Adjat Sudradjat), ketua kopertis Wilayah III Jawa Barat (Prof. H. Didi Atmadilaga), Rektor IKIP Bandung (Drs. Nu’man Somantri), DANREM Tarumanagara (Kolonel Komar), dan Bupati Tasikmalaya (H. Bunyamin).

Pada Tahun 2014, melalui Keputusan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2014, Universitas Siliwangi yang semula Perguruan Tinggi Swasta, berubah statusnya menjadi Perguruan Tinggi Negeri, yang ditandatangai oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Seiring perkembangan zaman, Universitas Siliwangi telah tumbuh menjadi perguruan tinggi terbesar di Priangan Timur, sekaligus menjadi kebanggaan warga Jawa Barat.