Ide untuk memiliki sebuah perguruan tinggi di Sumatera Selatan telah ada sejak awal tahun 1950-an. Hal ini membuat beberapa tokoh pemuka masyarakat untuk memprakarsai pembentukan Panitia Fakultet Sumatera Selatan. Menjelang akhir Agustus 1952, dengan berbagai pertimbangan, ditetapkan bahwa yang pertama akan didirikan adalah Fakultas Ekonomi. Oleh karena itu, dibentuklah Panitia Fakultet Ekonomi Sumatera Selatan, yang dikelola oleh yayasan yang didirikan pada tanggal 1 April 1953 dengan nama Yayasan Perguruan Tinggi Syakhyakirti.
Upaya melengkapi perguruan tinggi di Sumatra Selatan dilanjutkan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Syakhyakirti dengan membentuk Panitia Penyelenggaraan Fakultas Hukum. Pada tanggal 1 November 1957, bertepatan dengan perayaan Dies Natalis IV Fakultas Ekonomi, diresmikanlah fakultas tersebut dengan nama Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat.
Selanjutnya, dengan perjuangan gigih beberapa tokoh masyarakat, akhirnya membuahkan hasil. Pemerintah akan mengambil alih Perguruan Tinggi Syakhyakirti menjadi suatu universitas negeri. Dengan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 1960 tanggal 29 Oktober 1960 (Lambaran Negara Tahun 1960 No. 135), akhirnya berdirilah Universitas Sriwijaya (UNSRI) yang peresmiannya dilakukan pada tanggal 3 November 1960.
Untuk memenuhi tuntutan perkembangan, UNSRI kemudian merencanakan penambahan kampus, di luar Bukit Besar yang sudah ada. Pada tahun 1982, dilakukan pembebasan lahan seluas 712 hektar, di Indealaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (Sekarang Ogan Ilir-OI) untuk menjadi kampus kedua.
Pada tahun 2021, UNSRI berhasil meraih peringkat ke-36 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia versi Kemenristekdikti. Dan pada tahun 2022, UNSRI juga meraih peringkat ke-15 sebagai kampus terbaik di Indonesia versi Webometrics Ranking of World Universities 2022.